![]() |
Rusia berencana membalas sanksi Gedung Putih atas tudingan Intervensi |
"Kementerian Luar Negri Rusia telah mengusulkan kepada Presiden Vladimir Putin untuk menyetujui langkah personae non gratae {pelarangan masuk diplomat ke suatu negara} 31 staf kedutaan AS di Moskow dan empat diplomat dari konsulat As di St.Petersburg,"ucap Menteri Luar Negri Rusia Sergei Lavrov seperti dikutip AfP, Jumat (30/12).
Lavrov berujar, Kremlin tidak akan membiarkan sanksi AS lolos begitu saja dan mengatakan bahwa tudingan Gedung Putih soal intervensi Rusia dalam Pemilu Negara Paman sam itu sebagai tuduhan tidak mendasar.
Tudingan Washinton terkait intervensi Moskow pada pemilu kemarin semakin kuat usai Badan Pusat Intelijen AS (CIA) membenarkan Rusia telah ikut campur dalam pilpres AS. Lembaga intelijen AS menyatakan bahwa campur tangan Kremlin dimaksudkan guna memenangkan donald Trump dalam pemilu presiden.
Menanggapi hal ini, Presiden Barack Obama memerintahkan kabinetnya menerapkan serangkaian sanksi diplomatik dan ekonomi terhadap Rusia.
Perdana menteri Dmitry Medvedey mengatakan Obama mengakhiri masa jabatannya sebagai Presiden dengan menerapkan "langkah anti-Rusia"yang membuat hubungan kedua negara "sekarat."
"Sangat disesalkan pemerintahan Obama yang pada awalnya ingin menomarlisasi hubungan kedua negara harus mengakhiri tugasnya { sebagai presiden} dengan sikap anti-Rusia.
RIP,"tulis Medvedev melalui laman Facebooknya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar