Berita Terhangat Hari ini | Berita Hari Ini Di Indonesia | Berita Aktual Terkini

Bandar Togel

bandar togel online

Selasa, 28 Februari 2017

JOKOWI : SAYA INGATKAN KEMBALI, JIKA KESEMPATAN IKUT TAX AMNESTY TINGGAL SEBULAN

JOKOWI : SAYA INGATKAN KEMBALI, JIKA KESEMPATAN IKUT TAX AMNESTY TINGGAL SEBULAN
JOKOWI : SAYA INGATKAN KEMBALI, JIKA KESEMPATAN IKUT TAX AMNESTY TINGGAL SEBULAN
AKSIBERITA.BLOGSPOT.COM - Presiden Republik Indonesia JOKO WIDODO mengapresiasikan semua pihak yang telah mendukung pemerntah secara langsung maupun tidak langsung dalam menyukseskan program pengampunan pajak atau biasa disebut Tax Amnesty.

Hal ini disampaikan oleh Presiden Jokowi saat sosialisasi tahap akhir kebijakan pengampunan pajak di Jakarta Internasional Expo, Kemayoran, Jakarta, Selasa (28/2).

"Pada kesempatan yang baik ini Saya ingin mengapresiasi dan mengucapkan terima kasih yang sebesar besarnya pada Dirjen (pajak) dan seluruh jajarannya, Kementerian/lembaga, aparat hukum, pemerintah daerah , dan asosiasi pengusaha yang sudah memberikan backup kepada Kita,"kata Jokowi.

Dalam sosialisasi tahap akhir yang bertajuk 'Farewell Tax Amnesty' tersebut terungkap bahwa hingga 27 Febuary 2017, kebijakan pengampunan pajak telah berhasil menghimpun penerimaan negara sebesar Rp 112 triliun. Sementara total harta yang diungkapkan mencapai Rp 4.413 triliun dengan surat Pernyataan Harta yang disampaikan mencapai sekitar 707.641.Adapun sebanyak 682.822 wajib pajak tercatat memanfaatkan kebijakan pengampunan pajak tersebut.

"Tidak ada Presiden dibawa kemana mana untuk amnesty pajak. Dijakarta Saya berapa kali bicara soal amnesty pajak. Di Semarang, Surabaya, Bandung, Makassar, Balikpapan, Bali Saya datangi semua. untuk apa? agar program ini betul - betul memberikan manfaat pada negara dalam jangka tidak sekarang, tapi juga yang akan datang, "katanya.

Presiden Joko Widodo berharap agar kerja sama yang telah terjalin antara pemerintah dengan sejumlah pihak dapat terus dipertahankan. Dia juga berharap agar kedepan kesadaran warga negara untuk membayar pajak semakin meningkat.

"Saya harap kerja sama yang sudah terjalin ini terus terjaga. Terus bersama bersinergi untuk meningkatkan kesadaran membayar pajak,"ucapnya.

Kebijakan pengampunan Pajak sendiri akan resmi berakhir pada 31 maret 2017 mendatang.Artinya, masih tersedia waktu selama sebulan lamanya bagi masyarakat yang belum berpartisipasi dalam program tersebut. Pemerintah telah berkali kali memastikan, tidak akan ada lagi pengampunan pajak berikutnya seiring komitmen dunia dalam menerapkan era keterbukaan data di 2018.

"Masih ada sisa waktu satu bulan untuk ikut amnesty pajak. Ini kesempatan terakhir, Saya ingatkan. karena sekarang ini Kementerian Keuangan sedang menyiapkan draft peraturan pemerintah untuk wajib pajak yang belum ikut Amnesty pajak,"katanya.

jokowi kembali mengingatkan,bahwa Indonesia akan segera bergabung dalam pertukaran informasi otomatis (automatic exchange of information/ AEOI) yaitu informasi tentang kekayaan dari wajib pajak (WP) dimasing masing negara. Di Indonesia, kebijakan ini secara efektif berlaku pada Juni tahun 2018 mendatang.

"Artinya apa? nanti di 2018, siapa pun tidak bisa lagi menyembunyikan hartanya di dalam maupun luar negeri. Tidak bisa lagi menghindari pajak. Ini sudah tanda tangan semua negara. Kalau Perppu itu tidak Saya keluarkan, dikucilkan Kita. Dianggap negara yang tidak kredibel. Kita ini membangun trust didunia internasional. Saran Saya hanya satu, ikut Tax Amnesty bagi yang belum,"katanya.

Dalam kesempatan tersebut, Kepala Negara sekaligus hendak menumbuhkan kesadaran Masyarakat bahwa pajak merupakan salah satu instrumen pemerintah dalam mengupayakan pemeratan ekonomi dan menghadirkan keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia. Negara pun disebutnya membutuhkan partisipasi dan kepatuhan dalam membayar pajak untuk dapat terus membiayai pembangunan.

"ke depan kita akan terus berupaya tingkatkan tax ratio agar pajak menjadi salah satu senjata pamungkas kita untuk mendorong pemerataan ekonomi dan menghadirkan keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia. Dengan basis pajak yang kuat kita akan bisa membiayai program-program strategis dan prioritas nasional kita,"ucapnya.

Tampak hadir dalam acara tersebut, Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati, Sekretaris Kabinet Pramono Anung, Menteri BUMN Rini Soemarno, Menteri Hukum dan HAM Yasonna Laoly, Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional Bambang Brodjonegoro, Jaksa Agung M Prasetyo, Kapolri Jenderal Polisi Tito Karnavian dan Panglima TNI Jenderal TNI Gatot Numantyo.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar