Kapolri Tito : Ada 2 Faktor Yang Menjadi Perpecahan NKRI

AksiBerita - Kapolri Jenderal Tito Karnavian menilai adanya potensi pecahnya Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI). Perpecahan ini berasal dari 2 kemungkinan, Yaitu faktor internal dan eksternal.

Kapolri Tito : Ada 2 Faktor Yang Menjadi Perpecahan NKRI

"Jika dari internal, justru masalahnya pemerataan pembangunan ekonomi,"kata Tito saat pengisian kuliah umum dengan tema 'Peran dan fungsi Polri dalam mengawal serta menjaga kedaulatan NKRI' di Asrama Haji Palu, Sulawesi Tengah, Senin (15/5).

Menurut Tito, pemerataan pembangunan ekonomi menjadi penentu berkembang nya atau hancurnya NKRI. Jika dalam persoalan perbedaan suku, ras, agama, dan suatu golongan tidak terlalu berpengaruh signifikan terhadap perpecahan NKRI.

"Faktor kesejahteraan, ekonomi jadi faktor sangat pentng untuk survive negara,"ujarnya.

Mengutip teori kontrak sosial dari Hobbes, Rousseau dan Locke, kata Tito, terbentuknya suatu bangsa adalah disebabkan anggota masyarakat mengadakan kontrak sosial dengan pemerintah untuk membentuk suatu bangsa. Dalam teori ini, sumber kewenangan adalah masyarakat itu sendiri.

"Pemerintah dan rakyat mempunyai hak dan kewajiban, pemerintahan berhak memerintah Rakyat tapi dia wajib memberikan kesejahteraan pada rakyatnya. Jika pemerintah tidak mampu ( berikan pelayanan) maka kontrak bisa putus. Konflik vertikal terhadap pemerintah banyak dari faktor ekonomi,"tutur Tito.

Selama 72 tahun merdeka, pemerintah & rakyat hanya bisa mempertahankan NKRI namun belum mampu membawa seluruh Rakyat dari kelas rendah naik ke menengah. Padahal, Demografi Indonesia dibilang sangat kecil.

"Demografi kita kecil sekali tapi low class/kelas rendah sangat besar. Masih banyak dikota kota tidur di pinggiran, pengemis dijalan banyak. Di kampung banyak nggak sekolah, sakit, itu yang jadi masalah,"tuturnya.

Selain dari faktor internal, faktor eksternal tidak kalah kuatnya tuk menghancurkan NKRI. Faktor eksternal yang bisa mengancam NKRI saat ini ialah tidak adanya pemerintahan skala Dunia sehingga berdampak pada ketidakstabilan politik internasional.

"Dalam teori perpolitikan Internasional dunia adalah anarki. Anarki yang dimaksud dalam hal ini bukan kekerasan tapi adalah terjadi ketidakakuran karena tidak ada otoritas yang mengatur,"ucapnya.

"Di sebabkan tidak ada pemerintahan dunia maka terjadilah ketidakakuran yang menimbulkan anarki,"tuturnya.

Bandar Judi Togel Online Terbesar di Indonesia