Ancaman Duterte Untuk Wali Kota Narkoba : Berhenti Atau Saya Bunuh
Ancaman itu disampaikan saat memberikan sambutan dalam upacara pengucapan sumpah didepan 200 walikota terpilih.
"Saya memiliki daftar tersangka dan lihat lah adakah nama anda (walikota).
Bila tertulis disitu, maka Anda ada dalam masalah,"ujar Duterte, seperti dilansir laman Daily Mail.
Statement ini menyusul karena adanya kecurigaan terhadap walikota yang berhubungan dengan pengedar narkoba. Walikota tersebut dicurigai memanfaatkan kekuasaan, sehingga psolis tidak diberikan akses buat menyelidiki penjualan narkoba di kota kota mereka.
"Saya akan memanggil walikota (terlibat narkoba) dan mengurungnya dalam satu ruangan bersama saya. Dia hanya cukup memilih dua pilihan, mengundurkan diri atau saya bunuh...
"Bila terbukti bener, maka hal pertama yang akan saya buat adalah mencabut kekuasaan pengawasan atas polisi darinya. Dan selanjutnya, Saya akan menghapus semua keamanannya,"ujar pria berumur 71 tahun itu.
Duterte dikenal sangat sigap dalam menanggapi Warga nya terlibat narkoba dinegaranya. Dia juga mengacam para pengedar narkoba dan telah membunuh siapapun yang terlibat dengan narkoba.
Serangkaian pembantaian telah terjadi di Filipina setelah Duterte memimpin. Para pengedar dan pengguna narkoba telah dibunuh oleh kepolisian atau orang tidak dikenal tanpa diadili dan bantuan hukum.
Kebijakan tersebut telah dikecam oleh Perserikatan Bangsa Bangsa (PBB) termasuk Amerika Serikat.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar