AKSIBERITA 2017 AHOK VS ANIES |
AksiBerita 2017 Beberapa waktu ini kita diperlihatkan adu fisik antara Ahok dan Agus diPilgub DKI. Ahok sang Petahana yang mempunyai track reacord bagus dalam pekerjaannya, mendapat serangan ketat dari Agus.
Buat Agus, musuh terberat dia adalah Ahok. Sulit sekali menjatuhkan Ahok di ronde2 awal, karena masyarakat melihat hasil kerjanya yang memang terbukti.
Mulai banjir yang mulai reda, pembangunan area publik dari perkampungan kumuh, sungai sungai yang kinclong sampai fasilitas kesehatan yang terasa sangat dampaknya, adalah musuh besar Agus yang kurang handal dalam memainkan program.
Akhirnya serangan menjurus ke isu SARA sebagai jurus yang efektif. Gelombang tekanan ke Ahok karena kasus penistaan agama membuatnya kelimpungan karena sibuk menangkis serangan. Fokus Agus memang ahok, karena ia merasa menguasai Komunitas Islam dengan leadernya Habib Rizieq dan tim fpi.
SBY tidak tinggal diam untuk terus menggencarkan serangan. Ia selalu muncul disaat2 panas untuk menyelamatkan situasi sekaligus menyerang Ahok dengan cara menarik simpati.
Petarungan ketat antara Agus dan Ahok ini dimanfaatkan betul oleh Anies. Memanfaatkan peluang " tidak diperhatikan " oleh kedua kandidat lawan, Anies mencoba menyalip tikungan. Ia merapat ke komunitas Islam yang dipelihara Agus. Buat Anies, biar Ahok urusan Agus sedangkan dia fokus ke Agus. Itulah kenapa saat debat kedua kemarin, ia meminjam tangan Agus untuk menampar Ahok.
Prabowo muncul sebagai booster untuk menaikan elektabilitas Anies. Prabowo punya kepentingan Anies menang. karena ia ingin mencalonkan diri lagi menjadi Presiden di 2019. Dan menguasai Jakarta bisa sebagai batu loncatan yang bagus untuk menaikan suara.
Tarikan Prabowo dan hasil debat benar benar mendongkrak suara Anies. hasil survey poltracking terakhir menempatkan Anies sebagai pemenang dan Ahok nomer dua. Sedangkan Agus melorot jauh.
Anies memanfaatkan situasi sebagai " penyejuk " ketika kedua kandidat lain bertarung. Dan Ia berhasil memanfaatkan kelelahan sebahagian masyarakat akan pertarungan sengit Agus dan Ahok yang tidak selesai selesai.
Disinilah seharusnya Ahok yang kedudukannya tidak banyak berubah antara nomer 1 dan 2 dalam setiap hari survey untuk tetap mewaspadai gerakan Anies.
Ahok harus berusaha meredam suasana supaya Anies tidak memanfaatkan situasi yang terus panas untuk kemenangan dirinya. Apapun harus dilakukan, misalnya dengan merapat ke NU sebagai permintaan maaf dari hasil jebakan yang dilakukan Agus dengan memanfaatkan situasi sidang.
Dengan begitu, masyarakat bisa melihat bahwa Ahok pun mampu merendam suasana dan tidak terjebak untuk terus berada dipuasran arus panas.
Saya sulit menyakini bahwa pertandingan ini akan berakhir pada satu putaran. Kemungkinan besar, akan terjadi duel maut antara Ahok dan Anies diputaran kedua. Tapi Agus juga masih mengintip supaya bisa kembali menyalip dan menempatkan dirinya sebagai lawan Ahok.
Agus tidak melihat Anies sebagai lawan berat,karena Anies terutama kelompok dibelakngnya seperti PKS lebih mudah di Lobby untuk bekerja sama dari pada dengan Ahok yang keras kepala
Tidak ada komentar:
Posting Komentar