Berita Terhangat Hari ini | Berita Hari Ini Di Indonesia | Berita Aktual Terkini

Bandar Togel

bandar togel online

Minggu, 05 Maret 2017

PEREBUTAN PENGARUH IRAN - SAUDI DI INDONESIA


PEREBUTAN PENGARUH IRAN - SAUDI DI INDONESIA
PEREBUTAN PENGARUH IRAN - SAUDI DI INDONESIA
AKSIBERITA.BLOGSPOT.COM - Kedatangan Baginda Raja Salman ke Indonesia,tentu bukan hanya membawa sebuah misi ekonomi, yang turun ke lapangan tidak perlu rajanya, Sebab Raja itu simbol negara buat pemerintahan dengan sistem Monarkhi. Ada sesuatu yang lebih besar dari itu yang diinginkan/dimainkan. Dan itu adalah Politik.

Sudah bukan rahasia umum lagi, Jika Saudi dan Iran sedang berebut pengaruh di Timur Tengah. Perbedaan yang cukup mendasar di antar kedua negara itu terlihat didalam perang Suriah dan Saman. Saudi berada dikoalisi barat dengan Amerika dan Eropa, Sedangkan Iran berada ditimur bersama Rusia dan China.

Bahkan hubungan kedua negara sempat memanas ketika tragedi Mina tahun 2015, yang menelan korban hampir 500 Jamaah haji Iran. Saudi dan Iran mencapai puncak ketegangannya saat Saudi mengeksekusi mati ulama Syiah di Saudi.

Ketegangan ini menjalar sampai kemana mana, Sampai Qatar menarik Duta besarnya untuk Iran karena membela Arab Saudi. Banyak pengamat yang khawatir ketegangan Sunni - Syiah di beberapa negara akan semakin meningkat. Disinilah permainan cantik Indonesia dimulai.

Indonesia memposisikan diri berada ditengah tengah. Menlu Retno Marsudi aktif melobi kedua negara supaya tidak terjadi ketegangan yang berkelanjutan. Dan karena langkah cantik itu, Saudi - Iran jadi simpatik ke Indonesia.
Iran yang terlebih dahulu merapat ke Indonesia, tentu saja melalui pendekatan zona ekonomi. Iran sendiri tahun lalu menanamkan modal nya kurang lebih 14 juta US$ di Indonesia. Ini menempatkan Iran sebagai negara peringkat 13 dengan kategori investor terbesar di Indonesia. Tahun ini Iran berencana investasi kembali di bidang listrik dengan nilai 5 miliar US$.

Selain itu Indonesia juga akan impor gas murah dari Iran. Bukan itu saja, Iran juga akan membuka peluang Pertamina untuk mengakusisi dua lapangan migas di Iran.

Kedekatan Indonesia - Iran ini membuat Saudi jadi was wasan. Nilai investasi Saudi di Indonesia sendiri relatif kecil, mereka ada di peringkat ke 57. Ini sinyal kuning buat Saudi bahwa pengaruh mereka di Indonesia - negara dengan jumlah Penduduk Muslim terbanyak dunia - akan goyah.

 Maka dari itu sekalian jualan saham Aramco alias pertaminanya Saudi. Saudi harus mengamankan hubungannya dengan Indonesia.

Maka keluarlah Raja Salman dari markasnya. Simbol negara monarkhi itu harus punya pengaruh kembali ke Indonesia. Maka berangkatlah mereka ke Indonesia. Dengan harapan tingginya harga jual Aramco, maka Saudi mulai menjalin kerjasama lebih serius dengan kita.

Memorandum of Understanding atau MoU pun dilakukan Saudi - Indonesia. Tentu saja Indonesia senang, karena semakin banyak yang masuk Investasi, maka semakin untunglah kita. Dan berita bahwa Saudi akan invest 6 miliar US$, dengan catatan saham Aramco laku, adalah suatu sinyal bahwa Saudi ingin terlihat sebagai sahabat Indonesia.

Yang senang tentu saja Jokowi. "Asekkk, masuk lagi investasi... maka disiapkanlah penyambutan luar biasa, karena sifatnya Raja Salman senang dengan kehebohan, supaya menarik minat Saudi juga.

Dan disini harus kita akui juga jika Pakde Jokowi smart. Ia memanfaatkan ketegangan kedua negara supaya bisa mendapat keuntungan disana, keuntungan secara ekonomi. "Matre juga ya kita hehehehe.."Pas kita lagi butuh - butuhnya dana untuk menstabilkan ekonomi di negara.

Jokowi berlaku sebagai sahabat yang tidak memihak.."Dari pada ribut terus kalian, mending invest sini yuk.."begitu pemahaman sederhananya. Jokowi melalui Menlu Retno berhasil memanfaatkan situasi untuk keuntungan indonesia.

Hanya saja Saya sedikit khawatir juga. Semoga ketegangan Saudi - Iran di Timur Tengah tidak menjalar ke Indonesia .Ini sama saja dengan memelihara 2 anak macan dihalaman rumah, yang memiliki potensi berantem disini. Anak macan yang bernama sunni dan syiah.

Meski begitu Jokowi tidak merasa takut memainkan perannya. Ini momentum yang sangat baik, dan belum tentu terulang seperti ini lagi dengan manisnya.

Semoga semua lancar saja. Jangan sampai angin isu nanti berubah, "habis PKI, terbitlah Syiah.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar